Langsung ke konten utama

PECAHAN BIASA DAN PECAHAN CAMPURAN


Salah satu diantara bentuk bilangan adalah bilangan pecahan biasa dan campuran. Pecahan biasa dibagi menjadi 2, pecahan biasa murni dan pecahan biasa tak murni. Pecahan biasa murni dapat ditulis dengan bentuk a/b (dibaca “a” per “b”) dengan a kurang dari b dan a sama b adalah bilangan bulat. Sedangkan pecahan biasa tak murni dapat ditulis a/b  (dibaca “a” per “b”) dengan b lebih besar dari a, dimana a dan b adalah bilangan bulat. Bilangan 2/3 , dapat dikatakan bahwa bilangan itu adalah bilangan pecahan murni, karena 2 lebih kecil dari tiga dan 2 dan 3 merupakan bilangan bulat positif. Bilangan 3/2 dapat disebut bilangan pecahan tak murni.

Pecahan campuran adalah bilangan yang berbentuk a b/c ( dibaca “a”, “b” per “c”) dengan a, b, dan c adalah merupakan bilangan bulat dengan b kurang dari c.  Contoh bilangan pecahan campuran: 3 ½ , 4 ½.


Jika kita memotong buah semangka 5 potongan sama besar. Tiap potongan semangka akan dinilai 1/5 bagian dari keseluruhan. Demikian halnya Kue Bingke khas Pontianak  kalau kite potong sama besar secara diagonal, maka tiap potongan akan bernilai 1/6 bagian dari keseluruhan. Demikian dengan objek lainnya.




Pecahan biasa dan campuran bisa bernilai positif dan bisa bernilai negatif. Letaknya diantara dua bilangan bulat. Bilangan 2/3 terletak antara 0 dan 1. Bilangan -7/5 teletak antara 0 dan -1. Bilangan 3 ½ terletak antara 3 dan 4, demikian seterusnya. Berikut saya uraikan beberapa contoh bilangan pecahan biasa murni, pecahan biasa tak murni, dan pecahan campuran.

Pecahan biasa murni: 2/7, 2/9, 2/5, 1/9, 7/8, 6/8 dan seterusnya

Pecahan biasa tak murni: 3/2, 5/3, 7/4, 6/5, dan seterusnya

Pecahan campuran: 3 ¾, 1 5/7, 6 3/8, 4 3/7 dan seterusnya


Postingan populer dari blog ini

Statistik Quick Count

Quick Count atau hitung cepat adalah metode penghitungan suara dalam suatu pemilihan (seperti pemilihan umum, pemilihan kepala daerah, atau pemilu lainnya) yang dilakukan dengan cara mengambil sampel suara dari tempat pemungutan suara (TPS) secara acak dan menghitung hasilnya secara cepat. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran awal hasil pemilihan dalam waktu singkat, jauh sebelum hasil resmi diumumkan oleh penyelenggara pemilu. Pola perhitungan quick count menggunakan pendekatan statistika untuk mengambil sampel yang representatif dari populasi suara di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Berikut adalah tahapan dan pola dalam perhitungan quick count: 1. Penentuan Sampel TPS Pemilihan TPS Secara Acak TPS yang akan dijadikan sampel dipilih menggunakan metode acak (random sampling) atau metode sampling tertentu, seperti stratified random sampling . Representatif : Sampel dipilih sedemikian rupa sehingga mewakili distribusi geografis, demografis, dan karakteristik pemilih secara...

BILANGAN GENAP DAN BILANGAN GANJIL

Bilangan genap dan bilangan ganjil merupakan 2 jenis bilangan yang berbeda. Bilangan genap dimulai dari 0. Bilangan 0 loncat satu bilangan ke depan atau ke belakang. Misalkan dimulai dari 0, maka bilangaan berikutnya adalah 2, 4, 6, 8, 10, dan seterusnya. Kalau bilangan tersebut meloncat ke belakang, maka bilangan berikutnye adalah -2, -4, -6, -8, -10, dan seterusnya.  Lain halnya dengan bilangan ganjil. Mulai dari 1, loncat satu bilangan ke depan atau ke belakang. Misalkan bilangan ganjil setelah 1, adalah 3, 5, 7, 9, 11, hingga seterusnya. Bilangan ganjil sebelum 1 yaitu -1, -2, -3, -4, -5 dan seterusnya.  Bilangan genap dan ganjil mudah dimengerti dengan menggunakan bantuan media garis bilangan. Terlebih lagi pada saaat melakukan operasi (penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian) bilangan Gambar di atas merupakan contoh operasi Bilangan Menggunakan Garis Bilangan